Lebih dari 1,5 miliar umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita
menyambut datangnya Hari Kemenangan, Idul Fitri 1434 H yang jatuh pada 1
Syawal. Di setiap wilayah, kaum Muslim memiliki tradisi masing-masing untuk
mengisi dan merayakan Idul Fitri. Semua bergembira dan bersuka ria, setelah
sebulan menunaikan ibadah shaum.
Setiap daerah dan negara memiliki istilah tersendiri untuk menyebut Hari Raya
Idul Fitri. Orang Indonesia menyebutnya Hari Lebaran. Orang Jawa mengenalnya
sebagai Ngaidul Fitri, di kalangan etnis Sunda disebut Boboran Siyam, sedangkan
Muslim di Aceh mengenalnya sebagai Uroe Raya Puasa.
Kaum Muslim di Malaysia, Singapura, dan Brunei biasa memanggilnya Hari Raya
Puasa dan Aidilfitri. Muslim Bangladesh menyebut Idul Fitri sebagai Rojar
Eid. Orang Turki menyebutnya sebagai Ramazan Bayramı. Dalam bahasa Sindhi
disebut Eid Nimaz dan bahasa Hausanya disebut Sallah.
Dalam bahasa Persia, Idul Fitri dikenal dengan istilah Eid-e Sa'eed-e Fitr.
Orang berbahasa Urdu memanggilnya Choti Eid atau Meethi Eid. Di beberapa negara
di daratan Eropa juga terdapat beragam istilah Idul Fitri. Orang Bosnia
mengenalnya sebagai Eid, Muslim Albania menyebutnya sebagai Bajram, di Kroasia
dikenal istilah Ramazanski Bajram.
Di beberapa Negara berpenduduk mayoritas Muslim, Idul Fitri dirayakan
selama tiga hari. Hal pertama yang dilakukan oleh umat Muslim pada Hari
Kemenangan adalah melaksanakan shalat Idi di masjid atau di lapangan terbuka.
Setelah itu, mereka saling meminta maaf kepada kerabat dan berkunjung ke rumah
saudara untuk mengucapkan selamat Idul Fitri.
Di hari nan fitri itu, setiap Muslim biasanya bangun pagi, lalu menyucikan
diri. Mereka berangkat ke masjid atau lapangan dengan menggunakan pakaian
baru atau pakaian terbaik mereka. Sebelum shalat dilaksanakan, umat
Islam diwajibkan zakat fitrah. Jamaah yang akan pergi ke masjid biasanya
mengumandangkan takbir selama perjalanan mereka. Kumandang takbir terdengar
dari corong-corong pengeras suara dan dari mulut setiap Muslim.
Berikut adalah tradisi yang dilakukan umat Islam di berbagai Negara untuk
menyambut dan mengisi Hari Raya Idul Fitri:
Tunisia
Umat Islam Tunisia merayakan Idul Fitri selama tiga hari dengan persiapan
selama beberapa hari sebelumnya. Masyarakat Tunisia membuat biskuit spesial
untuk diberikan kepada keluarga dan teman-teman mereka, termasuk Baklawa dan
beberapa jenis kaak, yaitu makanan asli Pakistan yang berbentuk roti keras.
Para lelaki akan berangkat ke masjid lebih dulu, sementara para perempuan
boleh ikut bersama mereka atau tinggal di rumah. Di rumah mereka mempersiapkan
rumah untuk perayaan dengan meletakkan pakaian dan mainan baru untuk anak-anak
mereka. Setelah itu, mempersiapkan makan siang di rumah keluarga besar.
Biasanya makan siang dilaksanakan di rumah orang yang dituakan.
Membagi-bagikan kado adalah bagian dari tradisi. Berbagai hidangan disajikan.
Setiap keluarga saling mengunjungi sanak family. Biasanya anak-anak menemani
ayah mereka untuk berkunjung ke paman, bibi, kakek dan nenek serta teman-teman
mereka untuk mengucapkan selamat hari raya. Mereka akan ditawari minuman dan
kue-kue. Para wanita dan beberapa anak tinggal di rumah untuk menyambut para
keluarga yang datang berkunjung ke rumah dan mengucapkan selamat Idul Fitri.
Afrika Selatan
Di kota Cape Town, Afrika Selatan, sebagian kaum Muslim akan berkumpul di Green
Point pada malam hari di akhir Ramadhan untuk mengamati bulan. Mereka berasal
dari tokoh-tokoh Islam di wilayah itu. Setelah mengamati bula, maka mereka akan
mengumumkan 1 Syawal sebagai Hari Raya Idul Fitri.
Setelah shalat Id, kaum Muslim saling mengunjungi sanak saudara dan tetangga.
Anak-anak memperoleh hadiah dan uang dari yang lebih tua, baik orangtua,
tetangga, maupun famili yang lain. Kebanyakan orang memakai pakaian baru dengan
warna-warna cerah. Biskuit, kue, dan samosa, kacang, dan kue tart disuguhkan
untuk tamu di rumah. Makan siang dilaksanakan bersama sekelompok besar keluarga
di satu tempat.
Nigeria
Meski tergolong negara sekuler, perayaan Idul Fitri di Nigeria juga amat
meriah. Di negara itu, pemeluk Kristen pun ikut berpartisipasi. Idul Fitri
dikenal sebagai Sallah kecil atau Lebaran kecil. Setiap orang saling
menyapa dan mengucapkan selamat Idul Fitri, ‘’Barka da Sallah”.
Kaum Muslim melaksanakan shalat Id di lapangan yang ditetapkan. Sebelum pulang
ke rumah, mereka makan bersama keluarga yang telah disiapkan oleh para ibu.
Hari libur ini dilaksanakan selama dua hari di Nigeria. Apabila Idul Fitri
jatuh pada akhir pekan atau berlanjut dengan akhir pekan orang-orang Nigeria
akan memanfaatkan hari libur tersebut dengan pulang ke daerah masing-masing
untuk mengunjungi sanak saudara.
Arab Saudi
Islam adalah agama resmi di Arab Saudi, karena di sinilah Islam pertama kali
diturunkan. Idul Fitri dirayakan dengan meriah di Negara yang memiliki dua kota
suci, Makkah dan Madinah itu. Menjelang Idul Fitri tiba, orang Arab akan
menghiasi rumah mereka dan para ibu memasak untuk dihidangkan di hari raya ini.
Festival Idul Fitri di Arab Saudi sangatlah beragam, tergantung daerahnya.
Di hari nan fitri itu, kedermawanan dan keramahtamahan tampak dengan jelas.
Keluarga Arab memiliki tradisi berkumpul bersama keluarga besar seusai shalat
Idul Fitri. Sebelum masakan khas Idul Fitri dihidangkan, anak-anak akan
berbaris di depan setiap orang dewasa di dalam keluarga yang membagi-bagikan
riyal kepada mereka.
Anggota keluarga juga memberikan hadiah kepada anak-anak yang hadir. Hadiah
yang berbentuk tas ini biasanya berisi mainan dan permen yang telah dibungkus
dengan indah. Bahkan pemilik toko pun menunjukkan kemurahan hati mereka dengan
memberikan hadiah gratis pada pembelinya.
Orang-orang turun ke jalan dan menunjukkan kemurahan hati mereka. Kadang-kadang
orang asing memberikan hadiah kepada anak-anak yang tidak mereka kenal. Di Arab
juga terdapat tradisi pria Arab pergi membeli beras dan bahan pokok lain dalam
jumlah besar, lalu menaruhnya di depan pintu orang-orang dhuafa secara acak.
Turki
Di Turki libur hari raya ini disebut dengan Bayram dan Idul Fitri disebut
dengan Seker Bayrami dan Ramazan Bayrami. Hari Idul Fitri adalah hari libur
nasional, yaitu ketika seluruh kantor pemerintah dan sekolah ditutup selama
tiga hari berturut-turut untuk memeriahkan perayaan ini.
Perayaan ini diresapi dengan tradisi tradisional. Biasanya orang-orang bertemu
dengan orang lain dan mengucapkan, ‘’Bayraminiz kutlu olsun’’ atau ‘’Mutlu
Baylamar’’. Di hari itu orang-orang datang ke masjid dengan pakaian terbaik
mereka, mengunjungi orang-orang yang mereka cintai seperti saudara, teman, dan
tetangga.
Mereka juga melayat ke pemakaman untuk mendoakan saudara yang telah meninggal.
Di pemakaman terdapat sebuah bazaar sementara tempat orang menjual bunga, air
dan buku doa bagi pelayat. Bazaar ini berlangsung selama tiga hari Idul Fitri.
Hari pertama adalah hari yang paling penting karena orang-orang datang ke
masjid untuk melaksanakan shalat.
Hari ini juga menjadi kehormatan bagi orangtua karena yang lebih muda menyalami
yang lebih tua dan mencium tangan kanan orangtua. Biasanya anak-anak juga pergi
ke sekitar lingkungan rumahnya, dari pintu ke pintu, dan memberikan ucapan
selamat Bayram. Dari para tetangga yang dikunjungi mereka memperoleh permen,
coklat dan permen tradisional seperti baklava dan penganan Turki. Mereka juga
memperoleh uang meskipun tidak banyak.
Mesir
Idul Fitri dirayakan selama tiga hari di Mesir dan menjadi hari libur nasional.
Sama seperti di Turki, seluruh sekolah, universitas, dan kantor pemerintahan
libur. Beberapa toko dan restoran pun tutup pada Idul Fitri dan baru buka
beberapa hari kemudian.
Hari yang fitri ini dimulai dengan penganan kecil, diikuti dengan shalat Idul
Fitri yang diikuti oleh laki-laki, perempuan, dan anak-anak yang mengingatkan
orang-orang Mesir akan kebaikan yang harus mereka lakukan pada orang lain.
Setelah shalat Idul Fitri umat Muslim engunjungi tetangga, teman, dan saudara
mereka untuk mengucapkan selamat hari raya. Biasanya mereka mengucapkan, “Eid
Mubarak”.
Pada hari pertama lebaran seluruh warga wajib mengunjungi sanak saudara mereka
sehingga pada hari kedua dan ketiga warga dapat menikmati liburan dengan pergi
ke taman, pantai, aau bioskop. Beberapa warga pergi ke Sungai Nil, namun Sharm
El Sheikh juga menjadi titik favorit warga Mesir.
Anak-anak biasanya diberi baju baru pada hari Idul Fitri. Mereka memperoleh
Eid-ey-yah dari orang dewasa, yaitu sejumlah uang yang dapat mereka pakai di
hari raya tersebut. Para perempuan juga diberi hadiah spesial dari orang yang
mereka sayangi. Berkumpul keluarga juga menjadi tradisi di hari yang suci ini.
Mereka memasak makanan seperti fata, khaka, yaitu penganan yang diisi kacang
dan ditutupi oleh taburan gula.
Qatar
Momen Idul Fitri menjadi hal yang penting bagi masyarakat Qatar, karena di hari
ini seluruh keluarga berkumpul dan merayakan Idul Fitri bersama-sama. Persiapan
Idul Fitri dilakukan sekitar seminggu hingga sepulu hari sebelum Ramadhan
berakhir. Akhir Ramadhan adalah hari-hari sibuk bagi perempuan Qatar karena
merekalah yang melakukan hampir seluruh persiapan.
Para penjahit kelebihan pesanan karena banyaknya perempuan yang menjahitkan
pakaian untuk Idul Fitri. Sepuluh hari menjelang Idul Fitri di ibu kota
Qatar, Doha, lalu lintas menjadi mimpi buruk bagi orang-orang di sana. Bak
banjir melanda, orang-orang datang ke toko baju, penjahit, dan pasar untuk
membeli keperluan Idul Fitri mereka. Akhir Ramadhan polisi disiagakan di
tempat-tempat tertentu untuk mengatur lalu lintas.
Afghanistan
Di negara berbudaya Islam Sunni, Idul Fitri memegang peranan yang sangat
penting. Masyarakat Afghanistan mulai mempersiapkan Idul Fitri sepuluh hari
sebelumnya dengan membersihkan rumah mereka. Hal ini dikenal dengan Khana
Takani. Masyarakat pergi ke bazaar dan membeli baju baru, permen, dan kue yang
dihidangkan untuk para tamu.
Pada hari Idul Fitri mereka melaksanakan shalat berjamaah dan pulang ke rumah
untuk makan bersama kelarga besar. Mereka saling mengunjungi rumah saudara dan
tetangga sambil mengucapkan “Eid Mubarak”.
Asia Selatan
Malam sebelum Idul Fitri di Pakistan, India, Bangladesh, Sri Lanka, dan Nepal
disebut Chaand Raat yang artinya malam sebelum bulan. Muslim di negara-negara
ini mengunjungi pasar dan toko untuk membeli keperluan lebaran. Anak-anak gadis
akan memakai henna di tangan dan kaki mereka dan memakai gelang berwarna-warni.
Mereka mengucapkan “Eid Mubarak” dan diikuti dengan pemberian hadiah dan
baju. Setelah mereka melaksanakan shalat Idul Fitri biasanya masyarakat
berkunjung ke pemakaman untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal.
Di India masjid-masjid terkenal penuh oleh Muslim yang ingin melaksanakan
shalat Idul Fitri. Di Bangladesh Sholakia menjadi pusat shalat Idul Fitri.
Sekitar 300 ribu Muslim melaksanakan shalat Idul Fitri di sana setiap tahunnya.
Kebanyakan masyarakat di Asia Selatan merayakan Idul Fitri selama tiga hari.
Amerika Serikat
Kebanyakan Muslim di Amerika Serikat melaksanakan shalat Idul Fitri di pusat
kebudayaan Islam di kota besar. Muslim dari budaya dan negara yang berbeda
datang untuk merayakan Idul Fitri bersama-sama. Di beberapa kota shalat
dilakukan beberapa kali untuk mengakomodasi jamaah yang ada. Secara umum mereka
mengunjungi setiap rumah Muslim atau komunitas.
Inggris
Meskipun Idul Fitri tidak menjadi hari libur nasional di Inggris, Muslim di
sana diwajibkan untuk mengikuti shalat Idul Fitri pada pagi hari. Di wilayah
yang mayoritas berpenduduk Muslim , sekolah dan bisnis lokal sering memberikan
keringanan bagi Muslim untuk merayakan hari ini dengan memberi mereka libur.
Setelah shalat, biasanya umat Muslim mengunjungi pemakaman lalu pulang ke
rumah. Mereka akan memberikan selamat pada keluarga, mengunjungi keluarga
terdekat dan tetangga Muslim. mereka juga sering memasak masakan tradisional
daerah masing-masing.
Asia Tenggara
Idul Fitri menjadi hari terbesar di Indonesia dan Brunei Darussalam. Sedangkan
di Malaysia dan Singapura Idul Fitri menjadi salah satu hari besar yang
dirayakan masyarakat setempat.
Mudik menjadi tradisi di Indonesia. Mudik dilakukan oleh mayoritas masyarakat
yang tinggal di Jakarta dan Surabaya. Biasanya pemudik kembali ke daerah mereka
di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa. Hal itu mereka lakukan hanya untuk
berkumpul bersama keluarga di hari besar tersebut. Pemerintah menyediakan jasa
transportasi dan mempersiapkan infrastruktur sebelum tradisi mudik ini
dilaksanakan. Tradisi mudik ini menyebabkan kemacetan luar biasa di beberapa
tempat.
Myanmar
Idul Fitri hanya dilaksanakan satu hari oleh umat Muslim di Burma. Selama
Ramadhan kota kecil dengan komunitas Muslim mengorganisir acara yang disebut
‘Jago’ yang artinya ‘bangun’. Jago berkeliling menyanyikan lagu popular dari
film Hindi yang diubah menjadi lirik berbahasa Burma dan berisi tentang puasa.
Meskipun Idul Fitri bukan hari libur nasional di Burma, kebanyakan pegawai di
sana sangat mengerti arti Idul Fitri bagi umat Muslim. Para pemilik perusahaan
memberi keringanan bagi masyarakat Muslim untuk merayakan Idul Fitri. Beberapa
di antara mereka bahkan mengunjungi pegawai mereka yang Muslim.